“Nikmat” Nikotin Bagi Perokok
Nikotin dalam rokok memberikan efek stimulasi otak seperti memperbaiki perhatian, belajar, waktu reaksi seseorang dan kemampuan menyelesaikan masalah. Perokok juga sering mengatakan bahwa merokok memperbaiki suasana perasaan mereka, mengurangi tekanan dan mengurangi perasaan depresif. Beberapa wanita menyukai rokok di antaranya karena dapat menekan nafsu makan dan mengurangi berat badan.
Hal ini yang membuat ketika seseorang
sudah mulai menghisap rokok maka ia kemungkinan besar akan sulit lepas
dari ketergantungannya itu. Apalagi bila ditambah dengan lingkungan
sosial yang mendukung perilaku merokok seperti teman, orang tua yang
merokok dan iklan rokok yang sangat kuat mendukung perilaku ini.
Bahaya Nikotin Bagi Perokok
Semua orang yang merokok pasti tahu bahaya merokok. Dalam setiap kemasan dan iklan rokok, bahaya rokok selalu dicantumkan. Rokok meningkatkan risiko kanker terutama kanker paru pada seseorang. Rokok juga memiliki kontribusi terhadap gangguan jantung dan pembuluh darah penghisapnya. Rokok meningkatkan terjadinya angka kesakitan pasien di usia lanjur berhubungan dengan kesehatan paru-parunya. Bagi wanita hamil, rokok berbahaya bagi janin yang terkandung di dalam perutnya. Bayi lahir rendah merupakan salah satu hal yang sering dikaitkan dengan ibu yang merokok selama kehamilan.
Salah satu yang menarik walau di
berbagai kesempatan iklan rokok selalu menampilkan kejantanan seorang
pria, namun rokok sendiri berperan terhadap menurunnya kejantanan itu.
Impotensi merupakan bahaya merokok yang sering dtuliskan bahkan pada
peringatan pemerintah terhadap bahaya merokok. Kenyataannya masih banyak
laki-laki yang tidak segan-segan merokok sampai beberapa puluh batang
sehari.
Pasien-pasien gangguan kesehatan jiwa merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan terhadap nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari-harinya. Sembilan puluh persen pasien Skizofrenia juga merokok dan 70% pasien dengan gangguan bipolar juga merokok dalam kehidupan sehari-harinya. Rokok juga erat dengan penggunaan zat adiktif lainnya, dikatakan hampir 70% pengguna zat adiktif (alkohol, amfetamin, kokain dll) juga merokok.
Data mengatakan bahwa pasien dengan
gangguan depresi dan gangguan cemas lebih sulit berhasil untuk berhenti
merokok daripada yang tidak. Pasien skizofrenia banyak yang merokok
karena nikotin dalam rokok membantu pasien untuk mengurangi kepekaan
mereka yang terlalu terhadapa stimulus dari luar. Rokok juga bagi pasien
skizofrenia meningkatkan konsentrasinya sehingga membuat mereka sulit
lepas dari rokok.
Tidak ada yang menyangkal bahwa berhenti merokok mempunyai manfaat terhadap peningkatan kesehatan seseorang. Banyak cara dilakukan untuk berhenti merokok namun seringkali kegagalan menghampiri orang yang sedang berusaha berhenti merokok itu.
Banyak pendapat di jurnal dan pendapat
ahli mengatakan bahwa berhenti merokok secara tiba-tiba sama baiknya
dengan berhenti secara perlahan-lahan. Hanya saja, efek putus zat
nikotin di dalam tubuh yang tidak nyaman membuat biasanya perokok lebih
memilih cara-cara yang lebih nyaman seperti dengan terapi pengganti
seperti nicotine patch (koyo nikotin) atau permen karet nikotin.
Konseling dan intervensi sosial sangat
diperlukan. Kondisi lingkungan sosial seringkali memicu orang untuk
kembali merokok. Untuk itu perokok perlu membebaskan dirinya dari
lingkungan perokok saat awal-awal berhenti merokok Konseling membantu
perokok untuk tetap bertahan pada kebiasaan sehatnya yang baru.
Pada beberapa kasus pengobatan dengan
antidepresan bupropion atau dengan clonidine juga dapat dilakukan.
Penggunaan obat ini biasanya dilakukan bila terapi tanpa obat dianggap
gagal. Obat-obat ini biasanya digunakan untuk mengurangi gejala putus
zat nikotin yang dialami oleh perokok yang berhenti.
Referency
Dr.Andri,SpKJ
Bahaya Rokok
By Fitness Body Centre Published: Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 666 Orang Total time: |
Thangs For Reading : Bahaya Rokok
0 comments:
Posting Komentar