Ejakulasi Dini (ED) merupakan salah satu kasus gunung es dimana hanya sedikit pria yang berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi masalahnya karena malu atau tidak percaya diri. ED terjadi pada 30% pria atau dalam kata lain 1 dari 3 pria mengalami ejakulasi dini. Jumlah yang tersebut pun belum termasuk mereka yang tidak melaporkan gangguan ini ke dokter karena alasan diatas, yang berarti sebenarnya masih lebih banyak lagi pria yang mengalami ejakulasi dini dan tidak terdeteksi.
Definisi ejakulasi Dini berdasarkan American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV (DSM-IV) berarti
ejakulasi berulang atau menetap dengan stimulasi seksual yang minimal,
sebelum atau sesaat setelah penetrasi, dan sebelum saat yang
diinginkan. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh obat-obatan dan akan
mengakibatkan gangguan emosi dan psikis bagi kedua belah pihak.
Sebagian besar kasus ejakulasi dini tidak diketahui
secara pasti penyebabnya. Penelitian menyebutkan bahwa faktor
psikologis seperti kecemasan berlebih, depresi, stres, dan rasa
bersalah dapat menyebabkan ejakulasi dini. Pada beberapa kasus,
gangguan kesehatan seperti gangguan keseimbangan hormonal, penyakit
diabetes melitus, gangguan saraf dan pembuluh darah merupakan penyebab
dasar dari ejakulasi dini.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa ejakulasi dini
diturunkan secara genetik karena ditemukannya gen dengan nama 5-HTTLPR
yang bertanggung jawab untuk jumlah dan aktivitas dari serotonin.
Serotonin sendiri mengontrol terjadinya ejakulasi pada pria. Pada pria
dengan ejakulasi dini, serotonin mereka kurang aktif merangsang otak
untuk mengontrol kemampuan ejakulasi.
Pada beberapa kasus, ED akan membaik seiring dengan
waktu dan bersamaan dengan terselesaikannya masalah emosi pria
tersebut. Terapi pengobatan hanya diberikan bila memang gangguan
organik atau keseimbangan hormon adalah penyebabnya.
Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini adalah:
- Cobalah untuk lebih santai ketika melakukan hubungan intim. Hindari kondisi dikejar deadline atau perasaan ‘harus segera selesai’ ketika melakukannya. Tariklah napas dalam-dalam atau lakukan teknik relaksasi terlebih dahulu
- Carilah posisi yang nyaman. Posisi ‘woman on top’ akan lebih nyaman untuk pria
- Jangan menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang ketika akan berhubungan seksual
- Berlatihlah senam kegel untuk membantu mengencangkan otot panggul dan mengontrol ejakulasi dini
- Beberapa jenis terapi dapat diberikan bagi mereka dengan ejakulasi dini:
- Terapi seksual
Terapi seksual dalam hal ini adalah berlatih mengendalikan ejakulasi dini dengan melakukan masturbasi. Dengan teknik masturbasi yang sesuai, tidak terlalu terburu-buru, sensitivitas dan respon terhadap suatu rangsangan seksual dapat dikendalikan. Melakukan masturbasi 1-2 jam sebelum hubungan seksual juga dapat menunda ejakulasi. - Terapi obat
Obat-obatan antidepresi dan obat bius topikal (oles) juga dapat digunakan pada keadaan ini. Namun terapi dengan obat-obatan sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter - Psikoterapi
Seperti psikoterapi untuk masalah lainnya, psikoterapi dalam hal ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan stress yang dapat mempengaruhi hubungan seksual
Perlu dipahami bahwa selain beberapa tips diatas,
kesehatan otak merupakan hal yang sangat penting di dalam kasus
ejakulasi dini. Otak yang tidak sehat dapat mengganggu sel hormon
sehingga mengurangi libido dan nafsu seksual seseorang. Kesehatan otak
adalah yang paling utama, selain dari kesehatan jiwa dan fisik yang
juga harus terjaga. Selain menjaga kesehatan otak, jiwa, dan fisik,
jangan lupakan kebutuhan komunikasi bagi pasangan suami-istri.
Seringlah konsultasi jika Anda dalam masalah kesehatan, jangan sampai berlarut=larut karena akan fatal akibatnya.
Tips Atasi Ejakulasi Dini
By Fitness Body Centre Published: Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 666 Orang Total time: |
Thangs For Reading : Tips Atasi Ejakulasi Dini
0 comments:
Posting Komentar